Mekanisme yang Terjadi didalam Kandung Kemih
Mekanisme yang Terjadi didalam Kandung Kemih
JUL
Mekanisme proses Miksi (
Mikturisi ) Miksi ( proses berkemih ) ialah proses di mana kandung
kencing akan mengosongkan dirinya waktu sudah penuh dgn urine. Mikturisi
ialah proses pengeluaran urine sebagai gerak refleks yang dapat
dikendalikan (dirangsang/dihambat) oleh sistim persarafan dimana
gerakannya dilakukan oleh kontraksi otot perut yg menambah tekanan intra
abdominalis, dan organ organ lain yang menekan kandung kencing sehigga
membantu mengosongkan urine ( Virgiawan, 2008 ).
Reflex mikturisi adalah reflex
medulla spinalis yang bersifat otonom, yg dikendalikan oleh suatu pusat
di otak dan korteks cerebri. Reflex mikturisi merupakan penyebab dasar
berkemih, tetapi biasanya pusat yang lebih tinggi yang akan melakukan
kendali akhir untuk proses mikturisi sebagai berikut :
- Pusat yang lebih tinggi menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat sebagian, kecuali bila mikturisi diinginkan
- Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah mikturisi, bahkan jika terjadi reflex mikturisi, dengan cara sfingter kandung kemih eksterna terus-menerus melakukan kontraksi tonik hingga saat yang tepat datang dengan sendirinya
- Jika waktu berkemih tiba, pusat kortikal dapat memfasilitasi pusat mikturisi sacral untuk membantu memulai reflex mikturisi dan pada saat yang sama menghambat sfingter eksterna sehingga pengeluaran urin dapat terjadi.
MEKANISME
Pengeluaran urin secara volunteer
biasanya dimulai dengan cara berikut : Mula-mula, orang tersebut secara
volunter mengkontraksikan otot perutnya, yang akan meningkatkan tekanan
di dalam kandung kemih dan memunkinkan urin tambahan memasuki leher
kandung kemih dan uretra posterior dalam keadaan di bawah tekanan,
sehingga meregangkan dindingnya. Hal ini memicu reseptor regang, yang
mencetuskan reflex mikturisi dan secara bersamaan menghambat sfingter
uretra eksterna. Biasanya, seluruh urin akan dikeluarkan, dan menyisakan
tidak lebih dari 5-10 milimeter urin di dalam kandung kemih.
Atau dapat dijelaskan melalui skema berikut :
Pertambahan vol urine → tek intra
vesicalis ↑ → keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) → sinyal-sinyal
miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) → untuk diteruskan
kembali ke saraf saraf spinal → timbul refleks spinal → melalui n.
Pelvicus → timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg akibatnya
menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih ( Virgiawan, 2008 ).
SUMBER :
- Guyton.A.C.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC
- http://id.wikipedia.org/wiki/Buang_air_besar Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.17 WIB
- http://eni.web.ugm.ac.id/wordpress/?p=38 Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.24 WIB
- http://eni.web.ugm.ac.id/wordpress/?p=35 Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.25 WIB
- https://nikmaa1203.blogspot.co.id/2017/02/mekanisme-yang-terjadi-didalam-kandung.html#more
Komentar
Posting Komentar